MADIHIN: KOMUNIKASI DAKWAH DALAM SENI BERTUTUR ANANG SYA’RANI DI KOTA SERIBU SUNGAI

Authors

  • Humairo Humairo Uin Antasari Banjarmasin
  • Rusdiana Kiptiah UIN Antasari Banjarmasin
  • Anita Ariani UIN Antasari Banjarmasin
  • Anwar Fuadi UIN Antasari Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.70345/tikar.v1i02.18

Keywords:

Budaya, Dakwah, Madihin

Abstract

Perkembangan zaman dan teknologi informasi telah mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan budaya, termasuk dalam penyebaran Islam di Nusantara. Sejak awal, Islam di Indonesia banyak dipengaruhi oleh budaya lokal, terutama melalui peran Wali Songo yang menggunakan kesenian sebagai sarana dakwah. Salah satu bentuk kesenian yang berperan penting adalah Madihin, sebuah seni bertutur dari Kalimantan Selatan yang menggabungkan puisi dengan musik rebana. Madihin tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan nasihat dan nilai-nilai keagamaan, menjadikannya media dakwah yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik Madihin dalam konteks komunikasi dakwah oleh Anang Sya’rani di Banjarmasin. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Subjek penelitian termasuk tokoh Madihin dan objeknya adalah seni Madihin itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Madihin, sebagai seni tradisional, memiliki tiga bentuk budaya yaitu gagasan, perilaku, dan benda hasil budaya. Namun, Madihin menghadapi tantangan dalam era globalisasi dan digitalisasi. Untuk melestarikan Madihin, diperlukan integrasi budaya dalam nilai dakwah, pendidikan,  dan penggunaan media sosial untuk memperkenalkan seni ini kepada generasi milenial. Dengan demikian, Madihin dapat terus berkembang dan relevan di era modern sambil tetap mempertahankan nilai-nilai dakwah didalamnya.

Downloads

Published

2023-12-26

How to Cite

Humairo, H., Kiptiah , R., Ariani, A., & Fuadi , A. (2023). MADIHIN: KOMUNIKASI DAKWAH DALAM SENI BERTUTUR ANANG SYA’RANI DI KOTA SERIBU SUNGAI. Titik Karya: Jurnal Sosial Dan Humaniora Kontemporer, 1(02), 63–68. https://doi.org/10.70345/tikar.v1i02.18